Selasa, 08 Februari 2011

Upaya Meningkatkan Minat Membaca Anak Indonesia

Kurangnya minat membaca dan prestasi anak-anak, serta meningkatnya pengangguran akan menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik. Sehingga kemajuan bangsa Indonesia dapat terhambat. Padahal kebiasaan membaca dapat memberantas kebodohan dan mensejahterakan kehidupan bangsa Indonesia. Oleh karena itu semua sektor, baik pemerintah, praktisi pendidikan, LSM, maupun masyarakat bekerjasama mengatasi masalah ini.
Banyak yang memiliki peranan penting dalam menumbuhkan motivasi membaca, yaitu antara lain:
  
1. Peran keluarga

Orangtua berperan penting dalam menumbuhkan minat membaca. Orangtua diharapkan dapat memberikan dampak positif dengan menanamkan kebiasaan membaca pada anak sejak kecil. Orangtua dapat meluangkan waktu untuk membacakan buku kepada anak-anaknya dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah. Menyediakan buku-buku atau perpustakaan kecil di rumah juga dapat menjadi sarana yang memungkinkan anak untuk memiliki kebiasaan membaca. Mengunjungi perpustakaan umum atau toko buku bersama anak-anak juga hal cukup efektif untuk meningkatkan minat membaca. Meluangkan waktu bersama anak-anak ke tempat-tempat tersebut akan lebih baik apabila hanya mengunjungi tempat-tempat hiburan.

2. Peran guru

Peran serta guru tidak bisa dilepaskan dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Termasuk dalam proses pembelajaran di sekolah, sosok guru adalah sebagai sosok penganti orang tua dan sebagai pembimbing peserta didik yang dapat menumbuhkan semangat untuk membaca buku.

3. Peran media cetak dan elektronik

Koran dan majalah juga dapat membantu meningkatkan minat membaca dengan menyajikan berita atau informasi yang menarik dan terkini. Internet juga mampu menjadi media elektronik yang dapat meningkatkan minat membaca. Saat ini banyak artikel-artikel maupun karya tulis yang dimuat di internet, sehingga memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi. Media blog yang kini sangat variatif juga tidak hanya mampu menumbuhkan kreativitas menulis, tetapi juga memacu anak-anak untuk membaca.

4. Peran toko buku dan perpustakaan

Toko buku dan perpustakaan adalah tempat-tempat yang sangat berperan dalam mempromosikan budaya membaca. Koleksi buku-buku yang lengkap dan terus di-update di toko buku akan menarik minat anak-anak untuk berkunjung dan membeli. Begitu juga dengan perpustakaan, perpustakaan yang memiliki koleksi buku-buku yang lengkap dapat menjadi penyedia sarana membaca yang tidak memerlukan biaya. Menurut Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, saat ini ada sekitar 1604 perpustakaan umum, 2276 perpustakaan khusus, 481 perpustakaan perguruan, dan 796 perpustakaan sekolah di seluruh Indonesia.

5. Peran pemerintah

Sebagai regulator, pemerintah dituntut untuk dapat menghasilkan peraturan-peraturan maupun kebijakan-kebijakan yang mampu mengayomi kepentingan sosial bagi masyarakat dan di sisi lain kepentingan ekonomi bagi para pengusaha industri buku. Keduanya harus bersinergi secara postif sehingga tercipta suatu keharmonisan dimana tujuan akhirnya adalah untuk mencerdaskan bangsa.

Sebagai inisiator, pemerintah harus berada di garda terdepan dalam mendorong dan melakukan perubahan yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan secara nasional. Pemerintah harus mau mengambil inisiatif yang positif, bagi ketersediaan buku-buku bermutu dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Saat ini pemerintah telah berupaya mendirikan perpustakaan-perpustakaan dan menggerakkan perpustakaan keliling yang mampu menjangkau daerah terpencil.

6. Peran perusahaan swasta

Setiap perusahaan swasta memiliki tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap masyarakat dan lingkungannya. CSR dapat diwujudkan dengan membantu pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Pendidikan harus mendapat perhatian yang lebih bagi siapapun termasuk perusahaan karena pendidikan merupakan investasi kemajuan bangsa di masa mendatang.
Salah satu perusahaan yang melakukan CSR di bidang pendidikan adalah PT Pertamina dan 1001buku yang mendirikan lebih dari Taman Bacaan Anak Komunitas di wilayah Jabodetabek yang diharapkan mampu meningkatkan minat baca anak Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar